Senin, 08 Juli 2013

PRIMBON JAWA KUNO

PRIMBON JAWA KUNO
pasti anda bingung dengan istilah pasaran,tapi anda sering mendengar
istilah jumat kliwon,nah selain hari yang berjumlah tuju,orang jawa
juga memakai sistem pasaran yang berjumlah lima.watak pasaran tersebut
masing-masing adalah.

1.kliwon atau kasih,berwatak pandai bicara dan ahli sastra
bahasa,bersikap sabar dan dapat membedakan yang baik dan yang buruk.

2.legi atau umanis.berwatak manguasai kekayaan dunia,mengiginkan
kedamaian,dan sangat rajin beribadah.

3.paing atau jenar.berwatak ingin banyak memiliki hal,suka memberi
tetapi dengan pamrih keuntungan pribadi.

4.pon atau pulgana.berwatak senang memamerkan hartanya,angkuh dan
tidak tahu malu.

5.wage atau palguna.berwatak keras dalam berbicara,serta kaku hatinya.


Disebut pasaran,karena sistem ini lazim dipakai untuk membagi hari
buka pasar.pembagian pasar yang buka bergantian di lima tempat dalam
satu wilayah.bertujuan untuk meratakan perekonomian rakyat dalam
masyarakat jawa asli serta sebagai harmonisasi antara makro kosmos.
Sebenarnya orang jawa dahulu mengenal sepuluh jenis minggu.dari
minggu yang jumlahnya cuma satu hari.hingga minggu yang harinya dalam
seminggu berjumlah sepuluh hari.dan nama minggu tersebut adalah.

ekawara,dwiwara,triwara,caturwara,pancawara,sadwara,saptawara,hastawara,nawawara,dan
dasawara.

saat perubahan penanggalan jawa,pada saat pemerintahan kanjeng sultan
agung prabu hanyakrakusuma di kerajaan mataram islam jawa tengahhanya
di pakai dua jenis minggu.yaitu saptawara dan pancawara.di samping
sadwara yang masih di pakai oleh para masyarakat agraris
jawa.saptawara tetap dipakai karena bersifat unifersal,namun nama hari
yang tadinya berbahasa jawa kuno di ganti dengan istilah
arab.yaitu:dite,soma,anggoro,buda,respati,sukra,dan tumpak di ganti
menjadi: akad,senen,slasa,rebo,kemis,jemuah dan setu.semikian sedikit
pengertian tentang primbon jawa kuno.semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar