Jumat, 02 Juni 2017

SERAT DARMO GANDUL

SASTRA JENDRA

DAYA KEKUATAN SEDULUR PAPAT

Daya kekuatan yang berasal dari “sedulur papat” mempunyai semacam spesifikasi sumber daya untuk mendapatkan rejeki, sandang dan pangan. Karena sesungguhnya yang mempunyai kebutuhan sandang pangan itu “sedulur papat“ yang merupakan metafisik (sesuatu yang ada di balik fisik) dari unsur raga. Unsur air, api, tanah, dan udara yang terdapat di dalam tubuh kita itu masing-masing mempunyai energi yang HIDUP dan ke-ADA-anya bersifat metafisik. Kebutuhan sandang pangan bukanlah kebutuhan jiwa seseorang. Kebutuhan manusia akan sandang dan pangan itu merupakan rahsaning karep atau keinginan ragawi yang tidak lain adalah kebutuhan halus dari “sedulur papat”. Rahsaning karepbersemayam di dalam lima panca-indera pada tubuh kita. Untuk mengidentifikasi dan membedakan dengan kebutuhan ragawi, kebutuhan jiwa manusia bukanlah kebutuhan sandang dan pangan, tetapi kebutuhan yang lebih tinggi dan halus dari itu semua misalnya ; kebutuhan akan rahsa ketentraman dan kedamaian hati (batin) dan termasuk kebutuhan akan spiritual. Ini yang sering saya sebut sebagai kareping rahsa sejati. Dengan penjelasan di atas, Saya berharap para pembaca yang budiman dapat lebih mudah memahami tulisan saya ini.
Pemberdayaan Kekuatan SeduIur Papat
Daya kekuatan “sedulur papat keblat” inilah yang turut andil besar membuka dan menarik jalannya rejeki. Untuk itu, penting kiranya kita membahas teknik empowerment kekuatan “sedulur papat keblat”. Sebagai sarana untuk mendayagunakan kekuatan “sedulur papat” setidaknya ada dua cara yakni dengan sesirik dan tapa kungkum.
Sesirik
Sesirik artinya mencegah, mengendalikan atau puasa. Sesirik di sini justru mengendalikan rahsaning karep, misalnya ora mangan sega sajroning 7-dina. Bisa ditempuh dengan cara puasa ngrowot yakni hanya makan buah dan sayuran serba mentah (tanpa dimasak) serta minum air bening saja (boleh direbus). Selain puasa ngrowot bisa juga dengan menjalani puasa mutih. Puasa mutih jauh lebih berat dibanding puasa ngrowot apalagi dibandingkan dengan puasa standar yang tidak makan minum selama 12-14 jam. Puasa mutihtidak makan selain hanya nasi putih dan air bening saja. Jadwal makan minum hanya dilakukan satu kali saja selama 24 jam. Artinya anda melakukan puasa selama rentang waktu 24. Puasa mutih paling sedikit dilakukan 3 hari berturut. Jam makan boleh bebas dan dimulai kapan saja yang penting rentang waktunya selama 24 jam sekali. Makan nasi cukup satu kepalan tangan kita. Minum secukupnya saja. Pada intinya puasa ngrowot dan mutih adalah sarana untuk melatih ketabahan dan kesabaran. Tetap lebih berat ketimbang hanya puasa yang seperti memindah jadwal makan. Langkah selanjutnya yang anda lakukan selama menjalani laku prihatin setiap waktu telah melewati jam 12 malam, keluarlah dari dalam rumah menuju halaman depan. Kemudian patrap hening cipta dengan mengucapkan mantra sebagai berikut :
  1. Posisi menghadap ke Timur. Timur adalah Purwa atau permulaan yakni permulaan hidup atau Purwaning Dumadi, sebagai simbol kakang kawah, warna yang melambangkannya adalah kuning. Ucapannya : Sir rahsaku kabeh sedulurku sing agal apadene alus kang ono ing Wetan, aku ewangono anekakna rejeki sandang pangan lan papan kang saka Wetan.
  2. Posisi menghadap ke selatan. Selatan atau Kidul adalah Sangkaning Dumadi. Yaitu papane rah atau tempatnya darah. Kidul dilambangkan warna merah. Ucapannya: Dat sejatiku sedulurku sing agal apadene alus kang ana ing Kidul, aku rewangana anekakake rejeki, pangan, sandang lan papan kang saka Kidul.
  3. Posisi menghadap ke Barat. Barat adalah Paraning Dumadi. Tempatnya kakak sulung atau kakang sulung. Dalam raga kita letaknya ada di pusar. Barat dilambangkan warna hijau. Adapun ucapannya adalah sebagai berikut: Dat sipatku, sedulurku kang ana ing Kulon sing agal apadene alus, aku rewangana anekakake rejeki kang saka Kulon.
  4. Posisi menghadap ke Utara. Atau madep ngalor. Utara melambangkan Tataraning Dumadi. Utara adalah tempatnya “adi ari-ari” yang dilambangkan dengan warna hitam. Sambil mengucapkan mantera sbb : Hong wilaheng sedulurku kang ana ing Lor sing agal apadene alus, rewangana aku nekakake rejeki kang saka Lor.
  5. Kemudian posisi berdiri tegak (bebas menghadap kemana saja tetapi idealnya menghadap ke Selatan) tengadahkan wajah dan kepala Anda menghadap ke angkasa (Bapa Akasa). Ngadek tumeka ing akasa atau berdiri tengadah, mata menatap ke langit sambil mengucapkan : Hong wilaheng pancerku kang ana ing ngisor langit, ewangana aku ngetokake rejeki kang isih aneng akasa.
  6. Berdiri dengan wajah dan kepala menunduk ke arah ibu bumi (tanah). Sambil mengucapkan : Hong wilaheng pancerku kang ana ing nduwur bumi, angidinana apa kang dadi pangajabku.
Konsep “sedulur papat keblat” tidak hanya mencakup diri pribadi manusia sebagai dimensi “jagad kecil” tetapi juga meliputi kehidupan di semesta sebagai bagian dari jagad besar. Pada posisi menghadap 4 keblat atau 4 penjuru mata angin, pelaku tirakat memanggil atau mengucapkan kalimat ikrar (declare) yang mengakui seluruh makhluk hidup yang bersifat fisik maupun halus yang berada di empat penjuru. Pengakuan sebagai sedulur merupakan kalimat sederhana tetapi mempunyai efek yang luar biasa. Demikian pula sebaliknya. Maha hati-hatilah jika anda telah menebar kebencian kepada makhluk (halus) yang notabene belum anda kenal. Itu sama halnya Anda menabur ranjau di jalan yang akan Anda lewati. Semakin sering menebar kebencian kepada makluk hidup termasuk bangsa halus, akibat negatif akan menimpa Anda, karena akan semakin banyak pula makhluk hidup yang memusuhi Anda. Itu artinya Anda gagal mendayagunakan “Sedulur Papat Keblat” dalam hubungannya dengan sinergi dan harmonisasi dengan jagad agung (makrokosmos). Perlu dijadikan pedoman dalam upaya mendayagunakan kekuatan “sedulur papat”, bahwa menanamkan sikap welas asih kepada seluruh makhluk harus selalu menjadi landasan utama. Tanpa sikap welas asih percuma Anda melakukan tirakat sesirik dan tapa kungkum.
Tapa Kungkum
Selain itu bisa juga dengan Tapa Kungkum. Tapa kungkum paling ideal dilakukan di tempuran atau muara sungai. Setiap kungkum dilakukan selama 1 sampai dengan 2 jam lamanya atau lebih jika mau. Tetapi sebelum kungkum terlebih dulu dilakukan larung sesaji berupa kembang telon yang terdiri dari bunga mawar putih, bunga kantil dan bunga melati (serba putih warnanya). Boleh ditambah kinang/ganten dan rokok kretek. Jangan lupa bunga telon ditambahboreh (beli ke penjual bunga). Jika situasi dan kondisi anda dan lingkungan alam memungkinkan, tapa kungkum dijalani setiap malam hingga mendapat wewengan atau semacam petunjuk/pertanda gaib (risalah). Ujubnya atau niatnya caos pisungsung untuk KRK. Jika tidak memungkinkan tapa kungkum boleh dijalani pada akhir waktu puasa. Pertanda gaib saat tapa kungkum sangat beragam, bisa berupa melihat cahaya melesat, mendengar ayam jantan berkokok, swara tanpa rupa dan fenomena-fenomena lainnya. Tetapi beberapa pengalaman, pelaku tirakat tidak mendengar dan melihat apapun, tetapi setelah beberapa bulan berselang ke depan merasakan perubahan positif secara signifikan dalam kehidupan ekonomi. Ujubnya atau niatnya nyaosi pisungsung untuk KRK.
Hong Wilaheng, jagad dewa Bathara, dang kama brigila ribang bumi ribang nyawa, sedulur ku papat keblat sira pada metuwa, ana parigawe ……… Gusti sang Hyang Wenang ngabulna ingkang dados kajat niyat kawula.
Titik-titik di atas boleh diisi dengan kalimat yang berisi harapan dan tujuan melakukan “tapa kungkum”. Misalnya ingin menjadi pribadi yang sugih ati, sugih ngelmu, sugih bandha. Orang yang berbudi bawaleksana dan kajen keringan lan mukti wibowo.
Desa Mawa Cara, Negara Mawa Tata
Jika dicermati, pemberdayaan kekuatan “sedulur papat keblat” ditempuh dengan cara mensinergikan antara potensi diri dengan kekuatan alam. 0leh sebab itu sangat bisa dipahami kenapa beberapa teknik yang biasa dilakukan begitu erat dengan alam misalnya tapa kungkum. Tapa kungkum tidak lain merupakan penyatuan antara diri manusia sebagai jagad kecil (mikrokosmos) dengan muara sungai yang merepresentasikan jagad besar (makrokosmos). Teknik yang bergaya naturalisme. Kenapa harus muara? Sejauh yang bisa saya pahami, di muara terdapat beberapa unsur alam di antaranya air (air sungai dan air laut), angin atau udara, dasar sungai sebagai unsur bumi atau tanah. Air sungai di level permukaan yang terasa hangat dapat mewakili unsur api. Sebagai penduduk wilayah Nusantara yang mempunyai basis maritim dan agraris tentunya akrab dengan karakter lingkungan alam yang banyak terdapat sungai, laut dan tanah yang subur. Tentu saja karakter alam sedemikian itu memiliki andil besar membentuk karakter masyarakat, pola-pola budaya, tradisi dan spiritualisme. Sebagai contoh tradisi tapa kungkum hanya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di suatu wilayah di mana terdapat banyak sungai dan pantai. Tapa kungkum hampir mustahil dimiliki oleh masyarakat di tanah Arab. Tetapi tradisi bertapa atau menyepi di dalam goa merupakan hal biasa dilakukan oleh masyarakat Nusantara karena di sini memang tidak sulit menemukan goa, seperti juga masyarakat di negara Arab mengenal tradisi bertapa di dalam goa untuk memperoleh wisik. itu terjadi karena kedua wilayah tersebut memang terdapat banyak goa terutama di Indonesia. Sama halnya dengan muara, goa merupakan bagian dari universe dan di sana terdapat energi yang berbeda dibanding dengan lingkungan alam pada umumnya. Tuhan YME menabur energi yang berlimpah di planet Bumi ini tetapi menjadi tugas manusia untuk mengexplorasinya. Akhir kata, manfaatkan energi alam yang berlimpah ini. Tuhan YME