Jumat, 31 Agustus 2012

Kostum wayang mewakili gaya pakaian era dinasti mana ?


Kostum wayang mewakili gaya pakaian era dinasti mana ?

Kostum wayang mewakili gaya pakaian era dinasti mana ?
(1)
Ada pertanyaan saya yg sebenarnya sudah lama mengganjal dalam pikiran saya, yang hingga saat ini belum menemukan jawaban yang memuaskan. Karena pas Mas Bram Palgunadi sedang membahas wanda wayang, saya jadi tergerak untuk menyampaikan pertanyaan.
Kebetulan saat ini saya sedang mencoba mengotak-atik untuk membuat tokoh2 wayang untuk komik, sehingga saya coba buat dalam bentuk realis, seperti umumnya gambar2 tokoh komik. Saya coba membuat utk sedekat mungkin dengan gambar2 wayang versi wayang kulit, termasuk hiasan dan asesoris2nya.
Yang paling sulit saya “terjemahkan” dalam versi realis adalah asesoris yang disebut praba, yang biasa dipakai tokoh2 raja seperti Kresna, Baladewa, Duryudana, Gatotkaca dsb.
Kalau saya lihat pada komik2 wayang yg sudah ada, pakaian berupa praba ini seperti dihilangkan. Sebut saja tokoh Kresna pada komiknya Teguh Santosa, pakaian/asesoris berupa praba sama sekali tidak digambarkan. Begitu juga pada tokoh2 lain yang pada wayang kulit/wayang orang memakai praba, pada komik tidak memakai.
Dari perkiraan saya sendiri, mungkin penghilangan praba ini agar lebih realis dengan kenyataan bahwa kalau memakai praba seperti pada wayang orang akan sulit/ tidak leluasa untuk bergerak, saat duduk pada sandaran, atau bahkan kalau tidur.
Beda kalau pada wayang kulit, tokoh mau tidur, duduk atau jungkir balik tetap tidak terganggu denga adanya praba itu, malah sekaligus berfungsi penguat tubuh wayang karena jadi lebih lebar.
Pada wayang orang juga tidak ada masalah karena pada pertunjukan wayang orang tidak ada tokoh yang duduk pada kursi yang ada sandarannya, juga tidak
ada yang tidur dengan telentang.
Pertanyaan saya, jika pada kehidupan manusia pemakaian praba seperti pada wayang kulit kurang praktis dan kurang luwes, sebenarnya apa fungsi praba itu sendiri ? Saya lihat tidak hanya tokoh raja saja yang mengenakan praba, tapi ada tokoh lain yg jg memakai praba seperti patih Gandamana pada wayang gaya Yogya, Wibisana sebelum jadi raja juga sudah memakai praba, dewa2 spt Batara Indra dsb.
Lebih jauh lagi pertanyaannya bisa dikembangkan :
Sebenarnya kostum wayang seperti pada wayang kulit atau wayang orang itu mewakili gaya berpakaian pada era kapan?
Kalau kita lihat pada era kerajaan2 tertentu pada sejarah kita tidak ada yang seperti pada pewayangan itu, terutama pemakaian praba. Di Ketoprak pun (yg biasanya tokohnya dibuat lebih realis) tidak ada tokoh yang memakai praba. Bahkan, pernah ada pentas Ketoprak pada acara yang diadakan Kraton Yogyakarta yg mengambil lakon “Kresna Duta” dari seri Mahabarata. Para tokoh seperti Kresna, Duryudana, Salya dan Karna pada Ketoprak itu tidak memakai praba seperti pada wayang orang.
Jadi, apakah kostum wayang tsb bisa menggambarkan gaya berpakaian era dinasti tertentu nenek moyang kita dulu, atau dinasti di India sana, atau sebenarnya hanya fantasi dari para kreatornya saja?
Jika memang hanya fantasi saja, sungguh hebat daya imaginasi para seniman kreator wayang pada masa lampau itu. Bisa dikatakan jg bahwa wayang adalah carita super fantasi. Hanya karena penyampaiannya dengan media seni tradisi jadi orang lupa bahwa seni wayang adalah seni penuh fantasi dan imaginasi.
Coba kalau cerita wayang ini dibuat film macam The Lord Of The Ring, pastilah menjadi film super fantasi sepanjang masa yang sulit dicari tandingannya.
Demikian beberapa pertanyaan saya berkaitan dengan kostum2 wayang tersebut, terutama soal praba. Sehingga kalau ada penjelasan yang masuk akal akan bisa digambarkan bagaimana pakaian wayang secara realis.
Mudah2an ada yang berkenan memberi penjelasan secara gamblang.
Matur nuwun.
Salam,
aldenprap@yahoo.com
(2)
permadi_putra_negara@yahoo.co.id memberikan tanggapan sbb :
permisi nderek urun klungsu reketang udu ;
kalo pendapat saya, katanya ensiklopedia wayang indonesia , probo di identikkan dengan alat bisa terbang. Tetapi tidak semua wayang yang bisa terbang memiliki probo, misal harjuna dan anoman juga dewi dewi, jadi mungkin bukan untuk terbang.
kalo saya pernah dengar probo iku adalah perlambang probowo, sinar kekuatan dan kewibawaan dari seorang yang berpangkat ksatria , raja, kalo ceritanya katanya probo itu dulunya seperti buku yang di buka dan berdirikan seperti hufuf V menghadap membelakangi sang raja duduk, dan semuanya terbuat dari emas,sehingga dari kejauhan tampak bersinar dan menyilaukan karena memantulkan cahaya.
kalo di hindia probonya berbentuk menyatu dengan kursi besar bagian bulatnya bulat dengan tepat di belakang kepala raja lah yang mirip dengan probo , kalo film india makotanya mesti ada bulatan di belakang kepala mungkin juga itu prabawanya.
mungkin intinya praba adalah alat tambahan untuk menambah nur perbaya kewibawaan seorang kesatria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar